Jumat, 25 Mei 2018

Obat Mengantisipasi Infeksi Rahim

Mengantisipasi Infeksi Rahim sebagai Penyebab Infertilitas? Endometritis adalah infeksi yang terjadi pada lapisan dinding rahim, Meski pada umumnya tidak membahayakan keselamatan wanita, namun kondisi ini akan berdampak kepada kesehatan secara umum dan tingkat kesuburan organ reproduksi pengidap.

Kondisi yang lebih sering terjadi setelah persalinan, operasi caesar, atau keguguran ini dapat disebabkan oleh kombinasi infeksi oleh flora normal vagina maupun tuberkulosis, gonorea dan klamidia.

Selain itu endometritis dapat disebabkan oleh faktor-faktor lain seperti berikut.
  • Cairan ketuban yang mengandung mekonium janin.
  • Jaringan plasenta yang tertahan atau tertinggal di dalam rahim setelah mengalami keguguran atau selesai menjalani persalinan.
  • Penyakit peradangan panggul.
  • Diabetes.
  • Penyakit menular seksual.
Dengan kata lain, selain berhubungan dengan kehamilan, endometritis juga dapat digolongkan menjadi infeksi rahim yang tidak berhubungan dengan kehamilan, Kategori kedua ini merujuk pada penyakit peradangan panggul, Endometritis sendiri dapat terjadi bersamaan dengan infeksi panggul.

Kenali Risiko dan Gejalanya
Risiko infeksi rahim ini akan lebih tinggi pada wanita yang menjalani prosedur pada panggul yang dilakukan melalui leher rahim, Beberapa contoh prosedur tersebut dapat berupa biopsi endometrial, dilatasi dan kuret, histeroskopi, penempatan alat kontrasepsi intrauterine device (IUD), Selain itu, risiko juga meningkat terutama jika infeksi terjadi setelah persalinan yang berdurasi lebih lama, keguguran, operasi caesar, pengidap anemia selama hamil serta mereka yang dengan tingkat kebersihan yang rendah.

Diagnosis infeksi rahim ini dilakukan melalui pemeriksaan perut, rahim maupun leher rahim, berikut cairan yang mungkin timbul, Cara lain dapat dilakukan dengan biopsi, laparoskopi dan kultur bakteri. Pemeriksaan ini wajib dilakukan di klinik atau rumah sakit dengan peralatan yang steril dan teknik yang aman.

Pada beberapa kasus yang sangat jarang terjadi, selain infertilitas, infeksi rahim juga dapat menyebabkan septisemia, terbentuknya nanah pada panggul atau rahim, serta peritonitis panggul, Septisemia dapat menyebabkan septic shock yang membahayakan nyawa.

Oleh karenanya, waspadai jika terjadi gejala-gejala utama endometritis seperti:
  • Demam.
  • Konstipasi.
  • Adanya cairan tidak normal dari vagina ataupun perdarahan vagina.
  • Tubuh lemas.
  • Nyeri pada bagian panggul ataupun perut bawah.
Gejala ini perlu segera ditangani di UGD terutama jika terjadi setelah aborsi, keguguran, persalinan dan penggunaan IUD.

Pada umumnya, infeksi rahim ini dapat ditangani dengan antibiotik untuk mencegah komplikasi dan bertujuan menangani infeksi, Tetapi ada kalanya anda perlu dirawat di rumah sakit jika kondisinya memburuk, terutama setelah melahirkan. Selain itu jika infeksi disebabkan oleh penyakit menular seksual, maka pasangan anda juga perlu mendapat pengobatan.

karena itu kami memberikan solusi kepada dengan obat herbal dari kami. Untuk lebih jelas nya anda bisa langsung hubungi kontak kami dan Cara pemesananya yang mengenai berbagai penyakit anda:

KETIK: JGI : Jumlah Pesanan : Nama : Alamat Pengiriman: No. Hp / Telpon Anda Contoh untuk pemesanan 7 Botol : JGI : 7 Botol : Risky : Jl. Raya Ciwastra No.185, Margasari, Buahbatu, Bandung : Hp. 085220295xxx

Kirim ke 0812.2442.9800

PIN BB : D90861E5

( Ingat !! Cantumkan JGI Dalam Setiap Pesanan Anda )
*PERHATIAN untuk menghindari terjadinya kekeliruan, maka konsumen DIWAJIBKAN untuk selalu menggunakan kode pemesanan “JGI“ di setiap pemesanannya.
Untuk Informasi selengkapnya bisa menghubungi :
Kontak Kami: Tlpn : 0812.2442.9800 SMS : 0812.2442.9800 Pin BBM : D90861E5 Whatsapp : 0812.2442.9800

Rabu, 23 Mei 2018

Menangani Vagina Gatal

Vagina gatal dapat menjadi gejala iritasi, infeksi jamur atau bakteri, bahkan gejala penyakit berbahaya. Penggunaan bahan kimia, infeksi, penyakit menular seksual, hingga stres bisa menjadi penyebabnya, Simak beberapa langkah untuk mengatasi dan cara pencegahannya.
Vagina gatal adalah kondisi yang umum terjadi pada anak-anak hingga dewasa dan cenderung tidak berbahaya, Namun jika situasi ini berlanjut hingga lebih dari beberapa hari atau disertai gejala lain.
  • Gatal pada vagina dapat terjadi karena satu atau kombinasi beberapa penyebab, Diperlukan pemeriksaan oleh dokter untuk mendeteksi kondisi yang menyebabkan gatal, Berikut ini adalah beberapa penyebab umum yang dapat terjadi.
  • Penggunaan bahan kimia, Gatal dapat disebabkan iritasi vagina akibat bahan-bahan kimia yang terdapat dalam kondom, krim, sabun, tisu, atau pembalut yang digunakan.
  • Infeksi jamur, Disebut juga kandidiasis vagina, Yaitu infeksi jamur yang tumbuh berlebihan pada vagina dan vulva, Infeksi ini lebih berisiko terjadi saat wanita sedang hamil, menggunakan antibiotik, aktif berhubungan seksual, dan ketika sistem kekebalan tubuhnya sedang melemah. Selain gatal, jamur akan menyebabkan vagina mengeluarkan cairan putih dan kental.
  • Vaginosis bakteri, Keberadaan bakteri-bakteri sehat pada vagina adalah hal yang normal, Namun bakteri jahat dapat menyebabkan infeksi dan rasa gatal, Selain gatal, umumnya vaginosis bakteri diiringi gejala seperti rasa perih, serta keluarnya cairan dan bau tidak sedap dari vagina.
  • Penyakit menular seksual (PMS), Herpes, klamidia, trikomoniasis, dan gonore adalah beberapa jenis PMS yang dapat menyebabkan vagina gatal.
  • Menopause, Turunnya produksi estrogen di akhir masa reproduksi wanita dapat menyebabkan dinding vagina menipis dan mengering, sehingga menyebabkan terjadinya iritasi dan vagina gatal, Selain pada menopause, kondisi ini juga dapat terjadi pada wanita yang sedang menyusui.
  • Lichen sklerosis, Bercak putih pada kulit sekitar kemaluan, Kondisi yang jarang terjadi ini umumnya dialami wanita pascamenopause, Penyakit kulit lain seperti eksim dan psoriasis juga dapat menyebabkan gatal.
  • Kanker Vulva, Gatal juga dapat menjadi gejala kanker pada organ intim wanita, tepatnya kanker vulva.
  • Stres, Meski jarang terjadi, namun kondisi emosional yang tidak stabil dapat menyebabkan sistem kekebalan menurun sehingga membuat tubuh lebih berisiko mengalami gatal dan iritasi.
Waspadai Gejala Ini
Iritasi pada vagina umumnya dapat membaik dengan sendirinya, Jika tidak, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Segera ke dokter terutama jika gatal pada vagina disertai gejala-gejala berikut:
  • Keluarnya cairan tidak normal dari vagina.
  • Bisul atau luka seperti sariawan pada vulva.
  • Sulit atau terasa perih saat buang air kecil.
  • Gejala-gejala tidak normal lain yang tetap ada hingga lebih dari satu minggu.
  • Gatal disertai pendarahan dan pembengkakan.
Mengatasi dan Mencegah Vagina Gatal

Dokter akan melakukan penelusuran riwayat keluhan, pemeriksaan fisik termasuk pemeriksaan dalam, dan menganjurkan pemeriksaan tambahan, seperti  tes darah, urine, pemeriksaan cairan vagina, dan pap smear untuk menentukan diagnosis penyakit, Vagina ,gatal akan ditangani secara berbeda, tergantung dari jenis penyebabnya. Antara lain:
  • Infeksi menular seksual ditangani dengan antibiotik.
  • Jamur pada vagina ditangani dengan obat-obatan antijamur yang dikonsumsi dengan diminum atau krim yang dioleskan pada vagina, Obat antijamur dalam sediaan tertentu juga dapat diberikan melalui vagina.
  • Gatal yang disebabkan menopause ditangani dengan krim atau tablet estrogen. Krim atau losion estrogen kadang digunakan untuk mengatasi gatal dan inflamasi.
  • Obat-obatan antihistamin digunakan untuk menangani gatal akibat alergi.
Ada cara untuk mencegah datangnya gatal-gatal di vagina atau menangani jika gejala ini muncul, Selain untuk wanita dewasa, cara ini juga bisa diajarkan pada anak-anak dan remaja putri.
  • Hindari penggunaan tisu, pembalut, pantyliner, juga pembersih organ kewanitaan yang mengandung pewangi.
  • Untuk membersihkan area kewanitaan, cukup gunakan air bersih dan sabun biasa tanpa pewangi, Hal ini cukup dilakukan sekali dalam sehari, Membersihkannya lebih dari sekali akan membuat vagina kering.
  • Setelah buang air besar, bersihkan anus dari depan ke belakang, dan bukan sebaliknya, Penggunaan tisu toilet setelah buang air kecil juga sebaiknya diusapkan dari arah vagina ke anus.
  • Remaja dan wanita dewasa disarankan untuk mengganti pembalut sesering mungkin sesuai kebutuhan.
  • Ganti celana dalam tiap hari. Celana dari bahan katun lebih sehat daripada bahan sintetis seperti nilon.
  • Gunakan kondom saat berhubungan seksual untuk mencegah penyakit menular seksual.
  • Hindari berhubungan seksual ketika vagina masih terasa gatal.
  • Meski vagina terasa gatal, hindari untuk menggaruknya.
  • Segera ganti pakaian olahraga, terutama baju renang, segera setelah selesai berolahraga.
  • Sebisa mungkin minimalisasi penggunaan celana atau rok ketat.
Secara keseluruhan, vagina gatal umumnya dapat dicegah dengan menjaga kebersihan organ intim, Jika merasakan gatal yang berkelanjutan, sering kambuh, atau terdapat gejala-gejala yang perlu diwaspadai, segera periksakan ke dokter, bila anda males untuk berobat ke dokter kami punya solusinya yaitu Qnc jelly gamat yang mampu untuk menangani nya segala penyakit yang anda derita. untuk lebih jelas lagi dan cara pemesanannya:

KETIK: JGI : Jumlah Pesanan : Nama : Alamat Pengiriman: No. Hp / Telpon Anda Contoh untuk pemesanan 7 Botol : JGI : 7 Botol : Risky : Jl. Raya Ciwastra No.185, Margasari, Buahbatu, Bandung : Hp. 085220295xxx

Kirim ke 0812.2442.9800

PIN BB : D90861E5

( Ingat !! Cantumkan JGI Dalam Setiap Pesanan Anda )
*PERHATIAN untuk menghindari terjadinya kekeliruan, maka konsumen DIWAJIBKAN untuk selalu menggunakan kode pemesanan “JGI“ di setiap pemesanannya.
Untuk Informasi selengkapnya bisa menghubungi :
Kontak Kami: Tlpn : 0812.2442.9800 SMS : 0812.2442.9800 Pin BBM : D90861E5 Whatsapp : 0812.2442.9800